God Spy

Jumat, 27 Februari 2009

Filsafat Nusantara

SITUASI POLITIK EKONOMI INDONESIA
PADA MASA KEKUASAAN VOC, BELANDA, DAN INGGRIS


SITUASI KEPENDUDUKAN PADA AWAL KEKUASAAN BELANDA
Pada mulanya kedatangan Belanda ke Indonesia murni hanya untuk berdagang. Belanda sama sekali tidak berniat untuk menjajah. Mereka mendirikan dan menjadikan Batavia sebagai tempat di mana kekuatan mereka dapat berkumpul. Batavia menjadi pusat perdagangan kerena letaknya yang sangat strategis. Sebagai pusat perdagangan, maka banyak penduduk yang datang dan menetap di daerah itu antara lain Cina, Bugis, Madura dan Jawa. Belanda takut dengan pengelompokan orang pribumi. Karena jika mereka bersatu, maka jumlahnya akan sangat besar. Belanda memanfaatkan orang Tionghoa sebagai perantara untuk masuk kepada orang pribumi. Sebenarnya tujuan utama kedatangan orang Tionghoa ke Indonesia hanya untuk mencari uang. Mereka mencari penghidupan yang layak, karena di Tiongkok terjadi peperangan. Belanda memberikan kepercayaan kepada mereka, karena ketekunan dan keuletan mereka dalam bekerja. Sehigga perekonomian banyak dikuasai oleh orang Tionghoa. Hal ini tentunya menimbulkan terjadinya pengelompokan dalam masyarakat.
Situasi kependudukan pada jaman Belanda memang penuh dengan pengelompokan dan pemisahan antara suku-suku. Pemecahan suku-suku ini merupakan cara yang dilakukan Belanda agar tidak terjadi pemberontakan. Kelompok-kelompok itu disebut sebagai “Oostersche Natien” atau bangsa-bangsa timur. Tanpa disengaja, Belanda percaya bahwa persatuan suku-suku sudah dapat disebut sebagai bangsa. Orang-orang yang dulunya disebut inlanders sekarang disebut sebagai bangsa-bangsa Timur. Fakta sejarah ini sangat menarik bahwa kesatuan suku-suku dapat membentuk bangsa. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Belanda, sehingga mereka membatasi kebebasan berpihak.

PERLAWANAN RAKYAT PRIBUMI
Dalam perjuangan melawan Belanda yang menarik adalah bahwa perlawanan timbul karena tak satu pun yang mau sumber-sumber penghidupannya dikuasai orang lain. Dalam perang suku sudah ada inisiatif untuk melibatkan suku-sukunya untuk melawan Belanda. Ini merupakan salah satu fakta sejarah bahwa ada persatuan untuk melawan Belanda. Hal ini merupakan isyarat bahwa munculnya semangat persatuan yang terjadi sekarang ini sudah punya bibit dalam sejarah. Dalam sejarah, keagamaan juga sudah mulai muncul sebagai penggerak suku-suku untuk melawan Belanda. Seruan keagamaan yang bercorak demikian adalah seruan untuk melawan orang kafir. Dan orang kafir adalah non-Muslim atau orang yang tidak menganut agama Islam. Seruan untuk melawan orang kafir ini menjadi daya gerak yang hebat. Karena bagi mereka, orang Islam akan masuk surga bila mati karena melawan atau membunuh orang kafir.

POLITIK EKONOMI DI INDONESIA

Masa kekuasaan VOC
Salah satu sistem penjajahan VOC adalah memaksa agar petani berjuang lebih keras dan hasilnya dijual ke VOC. Hal ini menyebabkan perekonomian di pedasaan semakin tertutup, karena hasil pertanian mereka bukan untuk diperdagangkan, tetapi disetorkan ke VOC. Mereka mengambil hasil pertanian rakyat secara tidak langsung. Belanda menjadikan bupati sebagai alat untuk memerintah dan menggerakkan rakyat. Hal ini menyebabkan tumbuh suburnya sistem feodal yang membuat ketergantungan antara bupati dengan rakyatnya. Bila sistem ini makin kuat, maka rakyat tidak akan bekerja tanpa perintah bupati dan inilah yang menyebabkan tingginya korupsi bagi para bupati. Rakyat semakin tertindas bukan hanya karena dijajah oleh bangsa asing, tetapi juga dijajah oleh bangsa sendiri.

Masa setelah VOC
Setelah VOC dikuasai Belanda maka Indonesia pun ada dalam kuasa Belanda. Jadi kebijakan yang diambil oleh pemerintah Belanda berpengaruh pada Indonesia. Pada waktu itu di negeri Belanda politik bersifat liberalisme. Sehingga dalam penerapannya, Belanda memberi kebebasan kepada rakyat untuk berkreasi atas daerahnya. Kepemilikan tanah diberikan kepada rakyat. Rakyat bebas mengolah dan menanam daerah pertaniannya. Tapi sistem liberalisme secara praktis gagal dilaksanakan, karena sistem feodal yang telah mendaging dalam diri rakyat Indonesia. Darah feodal menyebabkan mereka tidak mau mengikuti kebijakan Belanda (dandles). Rakyat tidak mau bergerak tanpa ada peritah dari bupati. Mereka selalu menyetor melalui bupati.

Masa kekuasaan Inggris
Setelah armada Belanda dikalahkan oleh armada Inggris, Indonesia pun berada dibawah pimpinan inggris. Meskipun Inggris berkuasa hanya beberapa waktu saja, namun kebijakan yang mereka terapkan menunjukkan sistem perekonomian yang lebih baik. Mereka tetap memberi kebebasan kepada rakyat untuk mengolah pertanian serta hasilnya. Mereka menghapus sistem kerja paksa. Namun cara kerja Inggris dengan memberi hak bebas kepada rakyat tidak berjalan dengan lancar, karena terkendala oleh sulitnya sumber daya manusia. Sistem liberal yang ditawarkan atau ditanamkan Inggris ternyata juga gagal karena sistem feudal yang telah membudaya dalam diri rakyat Indonesia.

SISTEM TANAM PAKSA
Merosotnya perekonomian di negeri Belanda pada tahun 1830 menyebabkan berlakunya Sistem Tanam Paksa (STP) di Indonesia. Sistem ini diberlakukan untuk memulihkan kembali perekonomian Belanda. Menurut sistem ini, pungutan dari rakyat bukan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk tanaman ekspor. Hal ini tentunya sangat tidak menguntungkan rakyat. Rakyat tidak lagi menanam tanaman atau kebutuhan pokok sendiri tetapi mereka dipaksa untuk menanam tanaman asing atau tanaman yang menjadi kebutuhan ekspor seperti tebu, rempah-rempah, dan lain-lain. Pemerintah Belanda pun mengambil kebijakan soal daerah pertanian. Sehingga terjadi pengalihan tanah oleh pemerintah Belanda. Setiap lahan yang berada di dekat pabrik langsung diambil menjadi tanah pemerintah. Sedangkan rakyat pemilik tanah dipindahkan ke daerah yang jauh. Akibatnya sawah-sawah rakyat yang terbengkalai, banyak orang mengalami kelaparan. Pengalihan tanah rakyat ini dilakukan oleh pemerintah Belanda semata-mata untuk kepentingan mereka, yakni memperluas dan meningkatkan hasil produksi yang besar. Sistem STP Belanda ini juga memiliki unsur positif, yakni Indonesia mampu mengisi kas Belanda dan berdirinya pabrik-pabrik yang memberi kesempatan rakyat untuk bekerja dan mendapat uang upahan. Perekonomian di desa mulai terbuka. Namun karena budaya feodal yang menjadi bawaan Indonesia, perekonomian rakyat tetap tidak menunjukan perkembangannya. Meskipun intensif STP tetap agraris dan memakai cara kerja trasional, tetapi sistem produksi tetap tidak menimbulkan wiraswasta.
Akhir abad ke 19, pengaruh asing mulai masuk ke Indonesia. Muncul investasi swasta dan pabrik pengolahan barang ekspor. Barang-barang produk industri mulai masuk dan mempengaruhi kehidupan rakyat. Namun pada saat itu, rakyat kecil masih mengangan-angankan kembalinya zaman keemasan Islam atau tentang munculnya Sang Ratu Adil. Angan-angan ini membuat mereka menganggap pengaruh asing sebagai sesuatu yang mengancam dan menggelisahkan hidup mereka. Akhirnya timbul sentimen agama langsung melawan orang kafir yang mengobarkan semangat rakyat untuk melakukan pemberontahan dan perlawanan terhadap Belanda.
Tugas Ringkasan Filsafat Nusantara
Dosen: Dr. Stanislaus Reksosusilo, CM

1 komentar:

  1. Titanium chords | T-T-T-T-T-T-T-T-T
    Learn more about titanium dioxide Titanium chords titanium canteen or guy tang titanium toner check out our website to find out more titanium body armor about the chords, mens titanium earrings chords, and songs to listen to.

    BalasHapus